Saya ingat beberapa tahun yang lalu,
saya begitu senang naik kereta dari Jakarta ke Bandung. Namun sejak tol cipularang diresmikan, Argo Parahyangan sempat berhenti beroperasi untuk waktu yang cukup
lama. Mungkin karena tidak kuat bersaing dengan travel-travel yang waktu tempuhnya jauh lebih cepat dan harganya lebih murah (waktu itu).
Nah, sejak beberapa waktu lalu KA Argo
Parahyangan dioperasikan lagi.
Hore!
Saya cukup rutin pergi ke Bandung.
Minimal satu bulan sekali saya pasti pulang kesana. Biasanya saya memilih moda
travel seperti Baraya, Sararea, CitiTrans atau Bus MGI. Namun, saya tiba-tiba
kangen naik kereta api. Langsung deh saya buka aplikasi KAI untuk memesan
kursi. Sudah pada coba aplikasinya belum? Enak lho. Cepat dan mudah. Waktu itu
aku memesan kereta jam sebelas malam untuk keberangkatan jam enam keesokan
paginya. Less than 24 hours. Tinggal
isi data, pilih kursi, bayar via e-banking.
Beres…
Kalian sudah pernah naik Argo
Parahyangan belum? Buat yang sudah pernah pasti tahu dong kalau pemandangan
sepanjang Jakarta – Bandung itu uhwow
banget. Cantiknya itu lho…
Saya memilih untuk naik kelas
eksekutif untuk melihat seperti apa Argo Parahyangan sekarang. Kalau yang kelas
bisnis kan kursi penumpangnya 90 derajat yang bikin
punggung sedikit pegal kalau perjalanan jauh. Berbeda dengan kelas eksekutif
yang kursinya lebih ergonomis dan ada pijakan kakinya. Pokoknya jauh lebih nyaman
dari kelas bisnis. Selisih harga antara kelas bisnis dan eksekutif hanya 35 ribu rupiah saja. Kelas bisnis itu
tarifnya Rp 75.000 – Rp 85.000. Kelas Eksekutif tarifnya Rp 100.000 – 105.000.
Kelas Eksekutif Argo Parahyangan |
Kelas Eksekutif Argo Parahyangan yang saya naiki. Beda sama gerbong yang di atas ya... |
Gerbong kelas bisnis. Kalau dulu mah gerbong ini kotor banget dan jendelanya terbuka. Sekarang bersih, jendela tertutup dan pakai AC. Enak! |
Mbak Pramgurari KAI nya lagi isthirahat kali ya? |
Hanya satu yang saya sayangkan. Kaca
gerbong yang waktu itu saya naiki agak sedikit buram. Entahlah itu karena
jendela kacanya sudah tua atau memang kotor belum disikat. Saya jadi agak
kesusahan untuk mendapatkan gambar yang benar-benar jernih.
Kacanya agak buram... |
Satu lagi yang sedikit saya sesali
adalah ketika saya memilih kursi dari Bandung ke Jakarta, saya memilih sisi
kanan. Padahal pemandangan yang bagus ada di sebelah kiri. Ingatan saya memang
sudah agak sedikit kabur saat mencoba mengingat pemandangan yang bagus itu
adanya di sebelah kiri atau sebelah kanan. Jadi tips kecilnya adalah kalau dari
arah Jakarta ke Bandung pilihlah kursi di sebelah kanan. Jika berangkat dari Bandung menuju Jakarta, pilihlah kursi sebelah kiri. Enak deh bisa duduk santai menikmati
pemandangan sepanjang jalan.
Pemandangan di sebelah kiri jika mengarah dari Bandung ke Jakarta |
Pilihan saya untuk berangkat pagi
dari Bandung ke Jakarta pada pagi hari memang tidak salah. Menyenangkan sekali
bisa menikmati pemandangan hijau yang belum terlalu silau karena sinar
mataharinya belum terik.
Bisa lihat Tol Cipularang |
Setiap melintas stasiun kecil seperti stasiun Cikadondong ini, pasti ada petugas stasiun yang keluar dan memberikan hormat. |
Saya berjalan dari gerbong eksekutif
hingga ke gerbong bisnis. Menyusuri dari ujung ke ujung. Saya sempat berhenti
di gerbong resto dan duduk serta bercerita dengan bapak Train Security-nya
bernama Pak Harmin.
Funniest Train Security and also my train guide, Pak Harmin |
Sembari memotret pemandangan di
kanan kiri, saya berbincang ringan dengan Pak Harmin. Saya berasa punya guide
pribadi selama naik kereta. Beliau menunjukkan kepada saya Jembatan Cikubang,
jembatan kereta api terpanjang di Indonesia (300 meter) dengan tinggi 90 meter.
Agak deg-deg ser waktu kereta
melintas pelan di atas jembatan. Saya lantas melongok ke kaca jendela dan
melihat ke arah bawah. Ngeri-ngeri sedap rasanya.
Tinggi sekaliiii... |
Jalur kereta api yang dibuat sekitar
tahun 1800an ini memang menyimpan banyak cerita. Oleh para Londo (Belanda),
rakyat kita dipekerjakan untuk membangun jembatan dan terowongan. Iya, coba
nanti kalian rasakan sendiri naik kereta api dan masuk terowongan. Saya membayangkan bagaimana orang-orang zaman dulu bekerja keras melubangi bukit-bukit untuk
dijadikan terowongan. Sepatutnya kita berterima kasih kepada mereka. Kalau
mereka tidak ada, mana mungkin kita bisa merasakan kereta api seperti sekarang.
Selain Jembatan Cikubang, objek
menarik lainnya adalah terowongan Sasaksaat yang membelah perbukitan Cipedong
di jalur Padalarang-Purwakarta. Terowongan ini memiliki panjang 949 meter dan
hanya bisa dilewati oleh satu kereta saja. Jadi harus dipastikan tidak ada
kereta yang datang dari arah berlawanan. Terowongan Sasaksaat ini juga menjadi
terowongan kereta api terpanjang kedua di Indonesia lho.
Cuma bisa foto begini kalau melintas terowongan Sasaksaat nya... |
“Nanti pas lewat Purwakarta, Neng
Satya bisa lihat kuburan kereta. Nanti lihat aja sebelah kanan” ujar Pak Harmin.
“Berapa menit lagi kira-kira Pak?”
tanyaku.
“Hmmm, sekitaran sepuluh menit Neng”
jawab Pak Harmin sambil melirik arlojinya.
“Hebat euy Bapak bisa hapal
jam-jamnya” ujarku sambil tertawa.
“Ya kan sudah terbiasa Neng lewat
sini terus bertahun-tahun. Jadi hapal” jawab Pak Harmin.
Memang benar sepuluh menit kemudian
kami melintasi stasiun Purwakarta dan saya melihat tumpukan gerbong-gerbong
kereta yang sudah tidak berfungsi lagi. Sayangnya kereta yang melaju cepat
membuat saya hanya bisa mengambil dua gambar saja. Lalu saya bertekad suatu
waktu akan jalan-jalan di Purwakarta untuk mengulik “kuburan gerbong” ini.
"Kuburan Gerbong" di stasiun Purwakarta |
Selepas Purwakarta, kita akan
memasuki daerah Cikarang. Berakhir sudah pemandangan indah karena sepanjang
sisa perjalanan menuju Jakarta, hanya pemandangan rumah-rumah saja. Saya pun
pamit kepada Pak Harmin dan kembali ke kursi untuk bersantai membaca buku.
Tepat tiga jam sepuluh menit dari
waktu keberangkatan, saya pun tiba di stasiun Gambir. Berakhir sudah
perjalananku yang menyenangkan di Argo Parahyangan. Nggak sabar untuk naik
lagi. Mungkin bareng kamu? ;)
aku malah belum pernah ke bandung naik travel :D tiap kali kesana selalu naik kereta! alasannya ya ini, pemandangannya cakep, terus bisa sekalian nostalgia :D
ReplyDeleteIya Mi. Jadi ketagihan sama Argo Parahyangan ini :D
Deletebukannya dari dulu kereta api ada pramugari nya Win ? keknya terakhir aku ke Jogja udah ada deh :)
ReplyDeletebtw ada wifi gak di kereta?
itu kuburan kereta nya asli keren bgt euy...love this post win !
Aku keseringan naik yang gerbong ekonomi sih dulu Kak jadi gak tahu ada pramugarinya. Cuma tahu ada Mas-mas yang lalu-lalang. Wi-fi nya ada di beberapa kereta tapi nggak ada kemarin di Argo Parahyangannya Kak. Iya pengen ke stasiun Purwakarta buat menilik lebih lanjut tentang kuburan gerbong itu. Hehehehe...
DeletePernah naik kereta eksklusif dari Gambir ke Surabaya, enak banget bisa tidur pulas diatas kereta. Tempat duduknya empuk terus ada juga selimutnya.
ReplyDeleteHarga?? kurang tau berapa, karena dibayarin kantor.
Pastinya sama harganya kayak beli tiket pesawat, Bar. Hehehehe. Asyik emang kalau yang kelas eksekutif ya :D
DeleteHeeiii ini keren kak!! Meski tiketnya lumayan ehem tapi pemandangannya memang kece banget. Info dari kak Winnie udah kucatat, duduk di sisi kiri, trus kalau mau ngelewatin terowongan Sasaksaat mesti cari pak security kereta biar dapet timing yang pas buat foto! ^^
ReplyDeleteHahahahaha ada tips-tipsnya ya komplit, Lim. Yap, security pasti tahu timing-timing lewat dari objek apa dan bisa dapat cerita seru. Semacam punya private guide ;)
DeleteAku udah pernah naik... aku jadi suka.. nanti punya masa kalau ke jakarta lagi aku pigin naik lagi... dulunya aku naik dari gambir langsung ke bandung
ReplyDeleteSampai sekarang naik Argo Parahyangan juga gak Mas ke Bandung? Asyik yaaa!
DeleteTerimakasih atas tulisan pengalaman anda.
ReplyDeleteTerima kasih kembali sudah berkunjung ke blog ini ya :)
Deleteijin share ya kak :)
ReplyDeleteSilahkan William, terima kasih sudah dishare ya :)
Deleteseru ya kalau naik kereta, bisa melihat pemandangan yang indah seperti itu.. hehe
ReplyDeleteIya Ka, mari dicoba naik argo Parahyangan! Seru!
Deletesaya sering,naik k a.karna selain..nyaman juga bisa melihat pemandangan..
ReplyDeletesaya sering,naik k a.karna selain..nyaman juga bisa melihat pemandangan..
ReplyDeleteIya naik kereta memang asyik dan santaiiiiii bisa lihat pemandangan cantik... Selalu pilih kereta sih kalau lg traveling nggak diburu-buru waktu :)
DeleteWhaaa....
ReplyDeleteBulan ini rencananya mau backpacker an deeh ke bandung. Pas pula kebeneran aku memang ada jadwal ke jakarta juga. Thank's kak infonya....
Sama-sama Kak Raflainaaaa... Gimana perjalanan naik kereta Jakarta Bandung Jakarta nya? Asyikkk? xD
DeleteHmmm...jadi ingat masa lalu. Selain itu Argo Gede yang jadi favorit. Sudah lama tidak naik kereta. Mau coba lagi.
ReplyDeleteWah berarti itu artinya harus segera booking tiket kereta, mumpung ada KAI Travel Fair tuh! Murah-murah semua tiket kereta nya xD
DeleteUntuk Bandung ke jakarta, eksekutif untuk pilih sebelah kiri kodenya yang AB apa CD?
ReplyDeleteThanks
Coba ketika pesan tiket kereta api pas pilih tempat duduknya ya Kak pilih yang di kiri. Saya takut salah, tetapi sih seharusnya AB :)
Deleteini sy lg di argo parahyangan, bandung ke jkt. pesan AB trnyt itu di kanan. harusnya CD spy bandung ke jkt dapet di kiri (pemandangan bagus). D yg persis di pinggir jendela
Deleteini sy lg di argo parahyangan, bandung ke jkt. pesan AB trnyt itu di kanan. harusnya CD spy bandung ke jkt dapet di kiri (pemandangan bagus). D yg persis di pinggir jendela
Deletekata kata terakhirnya lohhhh, bareng kamu. ayolah kuy haha
ReplyDeleteHehehehe makasih Kak Rizky! Kuyyy naik Argo Parahyangan! xD
DeleteAda wifi nya gak?hhe😂
ReplyDeleteHaloo salam kenal ya.
ReplyDeleteIni pertama kalinya aku akan naik Argo Parahyangan menuju Tulung Agung berhenti di Bandung. Searching punya searching aku jadi mampir kesini. sebelumnya aku gak pernah naik KA, hanya flight aja. Jadi banyak tahu deh soal kereta ini dan sudah kucatat semuanya :) Yang aku pengen foto2 itu di kuburan kereta itu :))
Joss banget infonya, terima kasih mba.
ReplyDelete